ISU KEKERASAN SEKSUAL DALAM TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA VIDEO “JANGAN CEWENYA MULU” DI TWITTER BINTANG EMON

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu kekerasan seksual yang ramai diperbincangkan pada akhir tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi dan implikatur tuturan dengan memperhatikan prinsip kerja sama antara penutur dan mitra tuturnya. Tuturan yang dianalisis adalah tuturan seorang komika bernama Bintang Emon yang membawa isu kekerasan seksual berbentuk video, berjudul “Jangan Cewenya Mulu” pada akun Twitternya (@bintangemon). Tuturannya diduga menarik perhatian warganet karena berisi kritik panas yang dibalut dengan gaya humor yang khas. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan 9 data tuturan dengan temuan tiga fungsi tuturan ilokusi yakni, 5 fungsi ekspresif (menyindir, mengkritik, dan mengeluh) 3 fungsi asertif (menyatakan dan mengklaim), dan 1 fungsi deklaratif (mengucilkan). Serta implikatur tuturan yakni, 1 prinsip kerja sama (maksim kualitas) dan 8 pelanggaran prinsip kerja sama (maksim relevansi, maksim kuantitas, maksim kualitas). Pelanggaran maksim banyak terjadi pada tindak tutur ilokusi ekspresif yang berfungsi untuk mengekspresikan emosi kemarahan yang dituturkan oleh Bintang Emon. Kata kunci: Bintang Emon, Implikatur Tuturan, Kekerasan Seksual, Tindak Tutur Ilokusi, Twitter